Dear Diary

Dalam perjalananku mencari sebuah cahaya yang kuharapkan kan jadi penerang dalam kehidupanku,Q terus berjalan, berjalan, dan berjalan. Melewati badai, mengingkari ombak, menghancurkan fatamorgana yang terus jadi penghalang dalam perjalananku. Kan ku gapai semua impianku demi sebuah cahaya indah. Dan dalam perjalananku itu kuraih sedikit demi sedikit cahaya. Q yakin, semua kan menyatu suatu saat nanti menjadi sebuah cahaya agung nan indah yang kan terus terangi hidupku.

Baru saja kutemukan sebuah cahaya terang yang sedikit menyilaukan mataku. Q yakin cahaya itu adalah sebuah cahaya indah yang dikirimkan oleh Allah sebagai bagian dalam kehidupanku.

Semua berlalu begitu saja. Cahaya itu harus pergi demi sebuah cahaya yang juga ingin diraihnya. Tak apa itu adalah sebuah takdir yang sudah tertulis yang tak mungkin kita kan bisa menghapusnya, meski bersama.

"Dan Q yakin, aku adalah juga sebagai cahaya yang jadi bagian dalam hidupnya. Semoga kita tak akan saling melupakan".

Andai saja Q boleh berharap, Q ingin terus bersama dalam dunia nyata. Tapi tak bisa kupungkiri, kita memang tetap bersama, memandang satu langit yang sama, melihat cahaya bintang yang sama, dan menatap bulan yang hanya satu itu, meski itu harus dilewati ditempat yang berbeda. Engkau disini (entah dimana) dan aku disana (yang juga belum pasti). Tapi kita masih ada dalam satu bumi yang sama, meski tak bercahaya.

Tak ada yang bisa kuberikan, selain lantunan Do'a yang terucap dari bibirku yang kan terus bergetar berharap suatu hari nanti kita kan bertemu kembali dengan menggenggam cahaya kita masing-masing.

Semoga kekuatan dan ketegaran slalu menemani dan mendampingimu meraih cahaya itu. Dan senyumanku tak kan kulepaskan dari bibirku untuk semua kebahagiaanmu hingga akhir hayat nanti.

Salam kenal......